Saturday, July 30, 2016

Sebesar apa pun tenaga mesin yang dihasilkan, namun bila kampas kopling habis

Biasanya, para pemilik mobil hanya fokus melakukan perawatan pada bagian mesin dan eksteriornya saja. Sedikit sekali, pemilik yang memperhatikan kondisi kopling mobil. Padahal, kopling merupakan elemen vital, terutama untuk mobil manual. Dalam kopling, ada sebuah peranti yang bernama kampas, fungsinya sebagai penyalur tenaga mesin ke transmisi. Sebesar apa pun tenaga mesin yang dihasilkan, namun bila kampas kopling habis, maka tak akan ada tenaga yang disalurkan. Tanda-tanda kampas kopling bermasalah, sebetulnya acapkali sudah terjadi. Namun, banyak di antara pemilik mobil yang tak sadar kondisi tersebut. Jika kampas kopling mulai habis, transfer tenaga ke roda juga akan berkurang. Selain itu, risiko kampas kopling yang mulai habis bisa menjadikan mobil boros BBM.

Kampas kopling memiliki usia masa pakai dan bisa bergantung dari waktu serta jarak tempuh kendaraan. Tergantung mana dulu yang dicapai, serta faktor karakter pemakaian kendaraan itu sendiri. Pada kondisi normal, kampas kopling bisa habis pada kisaran jarak tempuh 20 sampai 30 ribu kilometer (tergantung cara pemakaian) dan bila telah mencapai angka itu, maka gejala kampas kopling habis akan mulai terasa.

Pertanyaannya, bagaimana cara mudah mendeteksinya jika kampas kopling sudah habis?

Akselerasi mesin lemah

Bila kampas kopling sampai habis, tidak akan bisa mentransfer tenaga dari mesin dan menyebabkan akselerasi menjadi lemah. Hal ini tak akan memengaruhi top speed, namun mobil akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Contohnya, saat Anda bisa mencapai kecepatan 100 kilometer per jam dalam waktu 10 detik, saat kampas kopling masih tebal. Namun, saat kampas kopling sudah mulai aus, maka waktu yang dibutuhkan mungkin lebih panjang yakni sekira 15 detik, atau lebih.

Selip kopling

Gejala selip kopling juga akan sering timbul sebagai tanda kampas kopling habis. Namun, gangguan ini juga bisa terjadi akibat pemilihan oli yang tidak sesuai dan penggunaannya yang terlalu lama.

Putaran mesin tinggi

Tanda ini disebabkan, karena pengaruh akselerasi yang melemah dan kampas mulai licin, sehingga mesin berputaran tinggi walau kecepatannya standar.

Tenaga mesin berkurang

Jika mobil memiliki rpm yang semakin tinggi, namun kecepatannya masih rendah, ada kemungkinan kampas kopling sudah mulai habis. Seperti yang kita ketahui bahwasanya semua alat atau hal apapun itu pasti memiliki usia pakai. Nah hal ini juga berlaku untuk kompas kompling pada motor dan juga pada mobil. selain itu kendaraan yang menggunakan transmisi jenis manual dan matic pun menggunakan kampas kopling.

Fungsi dari kampas kompling sendiri adalah sebagai penyalur tenaga mesin ke transmisi. Sebesar apapun tenaga mesin yang ada pada motor atau mobil, bila kampas kompling habis tentunya tidak bisa bekerja secara maksimal alias tidak ada tenaga yang disalurkan lagi. Bila kinerja sudah mulai menurun , tentunya transfer tenaga ke roda akan berkurang.

Hal yang paling umum jika anda telat mengganti kampas kopling biasanya resikonya bisa menjadi boros untuk penggunaan bahan bakar. Kopling sendiri mengatur gaya putar/torsi dari mesin ke transmisi perseneling, jika pedal pada kopling ditekan (pada motor)atau diinjak (pada mobil) tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari transmisi perseneling . Jika pedal kopling di lepas maka gaya putar/torsi dari mesin di transfer oleh transmisi perseneling ke roda penggerak.

Gejala berikutnya yaitu jika terjadi gejala kampas kopling habis biasanya saat pengendara sepeda motor mengganti persenelingnya bukan tenaga yang keluar tapi hanya suara raungan alias ngowos.

Tenaga mesin berkurang

Untuk cara mendetekinya kampas kopling habis bisa juga dengan mencoba cara ini yaitu dengan memasukan gigi transmisi ke perseneling 4 atau 3 lalu tahan tarik gas secara spontan, jika mengalami kenaikan yang pas berarti masih bagus tapi kalau sudah aus rpm sudah semakin tinggi namun kecepatan masih rendah maka bisa dipastikan harus diganti.

No comments:

Post a Comment