Sunday, July 31, 2016

“Masih banyak yang belum paham sehingga saat pengoperasian jadi asal pindah tuas transmisi saja

Posisi transmisi P (parking) di mobil dengan transmisi otomatis, biasa digunakan saat kendaraan di posisi parkir atau saat hendak berhenti cukup lama. 
Kemudahan dari transmisi matik ini, sayangnya tidak selalu diikuti kebiasaan yang benar-benar baik saat  mengoperasionalkan transmisi matik.

“Masih banyak yang belum paham sehingga saat pengoperasian jadi asal pindah tuas transmisi saja karena dirasa mudah menggunakan transmisi matik. Kerap ditemui saat memindah tuas transmisi dari P ke D (drive) untuk menjalankan kendaraan merasakan hentakan keras. Masalahnya ada di kebiasaan yang salah,”.

Kebiasaan yang sering dilakukan pemilik mobil adalah, langsung memindahkan posisi dari D menuju P. Begitu juga saat mobil hendak jalan, dari posisi P langsung dimasukkan ke D, pada saat perpindahan ini kerap dirasakan hentakan dan suara keras dari transmisi.

Perlu diketahui, saat kendaraan berada di posisi P, transmisi dalam keadaan terkunci akibat aktifnya pengunci transmisi. Pengunci transmisi ini memiliki ukuran fisik cukup kecil dengan panjang sekitar 1 hingga 2,5 cm dan diameter 3 cm.

“Bisa bayangkan saat pengunci itu aktif, dengan ukurannya komponen ini harus menahan bobot kendaraan sebesar hampir satu ton,”.

Supaya komponen ini tidak cepat aus, maka ada cara yang dapat dilakukan sebagai berikut→ Saat kendaraan berhenti, pindahkan tuas dari posisi D ke N (netral) terlebih dahulu. Setelah itu tarik rem tangan hingga maksimal dan lepas kaki dari pedal rem. Terakhir, tekan tuas transmisi ke posisi P.

“Jika dilakukan dengan benar, maka tidak ada hentakan saat posisi transmisi berpindah dari P ke D ketika hendak menjalankan mobil. 

Proses ini jika terus dibiasakan maka usia pakai pengunci transmisi jadi lebih panjang. Bisa dibayangkan saat gesekan dari P ke D kerap dilakukan, komponen pengunci transmisi akan cepat aus atau patah,”.

No comments:

Post a Comment